Rujak Cireng, Camilan Khas Bandung yang Gurih dan Menggugah Selera

Pages

Rujak Cireng, Camilan Khas Bandung yang Gurih dan Menggugah Selera

Rujak Cireng, Camilan Khas Bandung yang Gurih dan Pedas
Rujak Cireng, Camilan Khas Bandung yang Gurih dan Pedas. Rujak cireng adalah camilan khas Bandung yang terbuat dari tepung sagu dan dicocol dengan bumbu rujak. Simak resep dan sejarahnya di sini.

Rujak Cireng, Camilan Khas Bandung yang Gurih dan Menggugah Selera

Rujak cireng adalah salah satu camilan yang populer di Bandung. Rujak cireng terdiri dari dua kata, yaitu rujak dan cireng.

Rujak adalah saus yang terbuat dari cabai, gula merah, terasi, dan air asam. Cireng adalah singkatan dari aci digoreng, yaitu adonan yang terbuat dari tepung sagu yang digoreng hingga kering dan renyah.

Rujak cireng adalah perpaduan antara cireng yang gurih dan rujak yang pedas dan manis. Rasanya yang unik dan nikmat membuat rujak cireng banyak digemari oleh masyarakat.

Cireng itu Terbuat dari Apa?

Cireng adalah camilan yang terbuat dari tepung sagu yang dicampur dengan air, garam, gula, kaldu bubuk, merica, bawang putih, dan daun bawang. Adonan ini kemudian dimasak hingga mengental dan bisa dibentuk.

Setelah itu, adonan dipotong-potong sesuai selera dan digoreng hingga kering dan renyah. Cireng biasanya dicocol dengan saus atau sambal, seperti rujak, kacang, atau keju.

Apa Ciri Khas Cireng?

Cireng memiliki ciri khas yang berbeda dari camilan lainnya. Cireng memiliki tekstur yang kenyal dan renyah, serta rasa yang gurih dan sedikit asin.

Cireng juga memiliki aroma yang khas dari bawang putih dan daun bawang. Cireng cocok dimakan dengan saus atau sambal yang pedas dan manis, seperti rujak, kacang, atau keju. Cireng bisa dinikmati dalam keadaan hangat atau dingin.

Apakah Cireng Termasuk Makanan Khas Daerah?

Cireng termasuk makanan khas daerah, yaitu Bandung, Jawa Barat. Cireng merupakan salah satu warisan kuliner dari masyarakat Sunda. Cireng berasal dari kata aci, yang berarti tepung sagu dalam bahasa Sunda.

Tepung sagu adalah salah satu bahan makanan pokok masyarakat Sunda, selain beras. Tepung sagu biasanya diolah menjadi berbagai macam makanan, salah satunya yang cukup populer adalah cireng.

Cireng merupakan salah satu cara mengolah tepung sagu yang sederhana dan praktis, tetapi tetap lezat dan mengenyangkan.

Siapa yang Pertama Kali Membuat Cireng?

Tidak ada catatan pasti tentang siapa yang pertama kali membuat cireng. Namun, menurut beberapa sumber, cireng mulai dikenal sekitar tahun 1980-an di Bandung.

Cireng pertama kali dibuat oleh seorang ibu rumah tangga yang bernama Ibu Enok. Ibu Enok membuat cireng dari sisa adonan peuyeum yang tidak terjual.

Ia mencampur adonan peuyeum dengan tepung sagu dan bumbu, lalu menggorengnya hingga kering. Cireng buatan Ibu Enok ternyata laku keras dan banyak diminati oleh masyarakat.

Sejak itu, cireng mulai menyebar dan berkembang menjadi berbagai varian, salah satunya adalah rujak cireng.

Cireng Rasanya Seperti Apa?

Cireng rasanya seperti adonan tepung yang digoreng, tetapi lebih kenyal dan renyah. Cireng memiliki rasa gurih dan sedikit asin dari bumbu yang dicampurkan dalam adonan.

Cireng juga memiliki aroma bawang putih dan daun bawang yang khas. Cireng rasanya semakin nikmat jika dicocol dengan saus atau sambal yang pedas dan manis, seperti rujak, kacang, atau keju. Cireng bisa memberikan sensasi rasa yang berbeda di lidah Anda.

Apa Kepanjangan dari Cireng?

Cireng adalah singkatan dari aci digoreng. Aci adalah kata Sunda untuk tepung sagu, yaitu tepung yang terbuat dari pati yang diekstrak dari batang pohon sagu.

Digoreng adalah kata Indonesia untuk menggambarkan proses memasak dengan minyak panas. Jadi, cireng adalah tepung sagu yang digoreng.

Pelopor Rujak Cireng

Dengan semakin menggeliat dan berkembangnya industri kuliner nusantara maka begitu juga dengan naiknya pangsa pasar cireng di kalangan para penikmat kuliner khususnya makanan ringan atau cemilan.

Hal ini menjadi perhatian bagi Brecxelle untuk lebih mengembangkan varian baru yang kelak dikemudian hari dikenal sebagai Rujak Cireng agar lebih maju berkembang dan lebih luas diterima khalayak ramai.

Inovasi dan kreatifitas dalam menyajikan cireng agar lebih nikmat terus berkembang, dipelopori salah satunya oleh Brecxelle sebagai produsen cireng.

Pengalaman memproduksi cireng sejak tahun 2012 melalui riset dan pengalaman serta masukan berbagai pihak.

Dengan ditambahkannya Sambal Rujak yang rasa pedas, manis dan harumnya pas serta menggugah selera, perpaduan cireng dengan sambal rujak itu kini dikenal sebagai Rujak Cireng.

Brecxelle.Co.Id sebagai Pelopor Rujak Cireng tetap eksis mempertahankan produk Rujak Cireng sampai sekarang.

Rujak Cireng Brecxelle

Rujak Cireng Brecxelle dijual dalam berbagai bentuk dan varian rasa. Rujak Cireng Brecxelle hadir dengan berbagai pilihan antara lain Original, Udang, Keju, Teri dan Oncom.

Bahan baku Rujak Cireng Brecxelle antara lain terdiri dari tepung kanji, tepung terigu, air, merica bubuk, garam, bawang putih, kedelai, daun bawang dan cabe.

Sekarang Rujak Cireng tidak hanya terdapat di Priangan saja, tetapi sudah menyebar ke hampir seluruh penjuru Nusantara bahkan ke beberapa negara.

Cireng yang dulu pada umumnya dijual oleh pedagang kaki lima di pinggir jalan atau pedagang yang menaiki sepeda dengan peralatan masak di bagian belakang sepeda, kini telah tersedia secara online.

Silahkan bagi para penikmat kuliner jika berminat mencoba tes produk Rujak Cireng Brexcelle bisa datang langsung ke tempat kami.

Dengan senang hati kami memberikan tester produk. Atau mau pesan juga boleh, untuk pemesanan silahkan klik PESAN RUJAK CIRENG.

Demikianlah artikel tentang rujak cireng, camilan khas Bandung yang gurih dan pedas. Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan Anda tentang kuliner Indonesia. Selamat mencoba dan selamat menikmati.
Hai!

×





Kirim